hay ssahabat pecinta ekonomi, senang rasanya bisa kembali lagi ngeposting, kali ini kita akan bahas bagaimana membentuk pola pikir seorang pendiri perusahaan,, ok tanpa berlama-lama silhkan disimak...!!
Pada umumnya masyarakat selalu beranggapa bahwa seorang wiraswasta adalah bos yag independen, alias tidak tergantung dan tidak memerlukan orang lain. padahal kalau saya bisa bilang ini merupakan perspektif atau cara pandang yang salah.
Seorang wiraswasta sangat jauh dari kesan independen. justru wiraswasta lebih terlibat dengan orang lain dari pada karyawan karena seorang wiraswasta wajib bekerja sama dengan orang lain.
A. Dukungan Keluarga
Keluarga manapun umumnya selalu berharap kepala keluarganya mendapatkan penhasilan yang stabil. karena itu bagi istri dan anak-anak yang terbiasa hidup nyaman dengan penhasilan yang stabil tiap bulan, pilihan ayahnya untuk menjadi wiraswasta bisa menimbulkan sedikit shock, karena itu perlu adanya penyesuaian.
Memang menjadi wiraswasta dengan memiliki perusahaan sendiri adalah pilihan yang membuat kebanyakan orang menjadi lebih puas dan merasa merdeka. tapi konsekuensinya adalah perubahan cara kerja dan pola hidup.!
Pertama adalah anda harus bisa bekerka lebih keras dengan kompensasi yang belum tentu sebanding dengan gaji Anda sebelumnya di perusahaan. Selain itu gaya hidup juga berubah dibandigkan dengan orang yang gajian. Dan bersiaplah anda akan banyak kekurangan waktu untuk keluarga di masa awal-awal.
Pada dasrnya seorang pendiri perusahaan harus menyeimbangkan 3 faktor berikut agar bisa menjadi sukses, yaitu :
1. Kesempatan
2. Sumber daya
3. Tim
B. Bentuk Bisnis
Pada dasarnya bentuk bisnis itu ada tiga, yaitu :
1. Kepemilikan pribai, kepemilikan bisnis ada ditangan satu orang. keuntungannya adalah proses pengambilan keputusan menjadi lebih cepat dan ringkas, selain itu biaya operasional juga menjadi lebih murah.
kekurangannya adalah tanggung jawab terbbesar hanya di owner. di negara-negara maju, 70% bisnis yang ada adalah milik pribadi.
2. kemitraan
Mirip dengan kepemilikan pribadi, namun pemiliknya lebih dari satu. tanggung jawab pemilik menjadi lebih terbatas. Kekurangannya adalah adanya lebih dari satu orang yang harus di dengarkan pendapatnya saat hendak mengambil keputusan.
3. Korporasi
Perusahaan yang menggunakan struktur korporat akan lebih mudah untuk ekspansi. Ini cocok jika perusahaan sudah besar.
ok sekian dulu,, nanti kita lanjutkan pembahasannya....
No comments:
Post a Comment