WELCOME TO MY BLOG

Tuesday, October 7, 2014

Lucunya Negara Ini

Kali ini mari kita bahas mengenai sejarah uang yang saya baca dari buku diktat bisnis mahasiswa galau....
Tahukah kalian bahwa indonesia ternyata merupakan negara prosen emas batangan aka Logam Mulia terbesar di dunia loh..!
Namun alankah lucunya kita yang punya tambang emas terbesar namun pengelolaannya oleh negara lain yang tidak lain Amerika Serikat melalui PT. Freeport.
Yang lebih parah lagi Indonesia tidak masuk kedalam 20 negara kolektor LM terbesar di dunia. Hasil emas bumi papua sebanyak 720 ton ternyata hampir 99% diberikan freeport kepada negara asalnya dan sisanya yang kurang lebih 1% untuk negara tercinta kita Indonesia.
Wajar saja kalau masyarakat papuageram dan menuntut keadilan yang belum mereka dapatkan sampai saat ini...! Ckckck
Banyak negara saat ini yang giat untuk mengoleksi logam mulia (LM). Semuanya dilakukan untuk dijadikan sebagai cadangan devisa favorit. India dikatakan sebagai konsumen emas nomor satu di dunia, namun cadangan devisa emasnya kurang dari 9%. Weleh...weleh.. yang lebih parahnya lagi Cina yang di plot sebagai sebagai pembeli emas terbeaar
kedua, bahkan memiliki cadangan devisa sebesar 1,6% saja.
IMF tercata sebagai institusi non negara yang mengumpulkan aset emas sangat besar. Perlu kita ingat bahwa kebijakan devisa bank sentral menjadi salah satu faktor pertimbangan investor untuk menholeksi emas. Khusunya Logam Mulia (LM). Berikut daftar 20 negara kolektor terbesar dunia untuk emas.
20. Austria
19. Spanyol
18. Libanon
17. Inggris
16. Saudi Arabia
15. Venezuela
14. Portugal
13. Taiwan
12. Bank sentral eropa
11. India
10. Belanda
9. Jepang
8. Belanda
7. Swiss
6. China
5. Perancis
4. Italia
3. International Monetary Fund (IMF)
2. Jerman
1. Amerika Serikat
Pertanyaannya kemudian, mengapa negara negara tersebut memilih menyimpan cadangan devisa mereka dalam bentuk emas batangan dan bukan US dollar. Nantikan postingan berikutnya......
Salam ekonomi

No comments:

comment

kirim saran anda di bawah ini

Powered by 123ContactForm | Report abuse