1 PENGANTAR SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN
Sebuah masyarakat yang maju dan berkembang,
pada dasarnya tidak akan terlepas dari apa yang dinamakan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang dimilikinya. Masyarakat modern yang berkembang pada era
millenium dua ini merupakan masyarakat yang menikmati fasilitas dari sebuah
perkembangan teknologi canggih. Dunia seakan menjadi sempit dengan teknologi,
tidak ada yang mampu disembunyikan pada era modern sekarang ini. Mau tidak mau,
setuju tidak setuju kemajuan tekhnologi telah memasuki urat nadi kehidupan
manusia.
Maka saat ini kita lebih mengenal sebagai
sebuah era masyarakat informasi dan tentunya ada masa dimana masyarakat belum
mengenal informasi. Dari hampir semua lini kehidupan manusia dewasa ini telah
menggunakan kecanggihan tekhnologi informasi, baik pada tingkat individual,
kelompok, semua jenis organisasi, pada tingkat negara, dan bahkan dalam
hubungan antar organisasi dan antar negara. Salah satu produk pekembangan
tersebut ialah tumbuhnya disiplin ilmiah baru yang kini dikenal dengan istilah informatika. Walaupun terbilang masih baru, namun
perkembangannya telah sangat dibutuhkan hampir semua orang, salah satu
kontribusi substansial dan bahkan telah membuka kesadaran pada perbagai pihak
tentang pentingnya informasi sebagai suatu Resource (sumber daya)
organisasi yang strategis.
Tentunya dalam perkembangannya ada suatu proses
dalam masyarakat hingga mencapai sebuah tahapan sebuah sistem informasi yang
sedemikian canggih seperti sekarang ini. Dibawah ini akan dijelaskan tahapan
dan perbandingan perkembangan teknologi informasi di masyarakat :
Masyarakat Pra – Informational
adalah masyarakat yang mengolah informasi secara “ traditional “
dalam arti tidak menggunakan sarana yang bermuatan tekhnologi tinggi atau bisa
dikatakan “manual sistem “
Masyarakat Informational
adalah masyarakat yang mengolah berbagai komponen penanganan
informasi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi atau bisa dikatakan
“ Computerisasi sistem “.
Arti Penting
Perlunya sebuah Sistem Informasi :
1.
Meningkatnya Kebutuhan masyarakat (konsumen) Tiap hari, terhadap kebutuhan Pokok dan
kebutuhan pelengkap lainnya.
2.
Tingkat kecerdasan (kemampuan berfikir)
masyarakat meningkat searah dengan berkembangnya kualitas pendidikan di
masyarakat
3.
Kualitas hidup semakin meningkat dan penuh
tantangan.
4.
Pekerjaan tidak hanya satu (monoton) tetapi
semakin banyak dan luas wilayahnya.
5.
Kecenderungan Manusia Modern mencari
alternatif untuk cadangan masa depan.
6.
Orientasi hidup semakin jelas dan pemahaman
managerial semakin tinggi.
7.
Persaingan hidup semakin ketat dan membutuhkan
banyak energi.
8.
Kualitas pekerjaan (hasil karya) berubah
interprestasinya dan dituntut setiap hasil pekerjaan untuk bisa cepat , cerdas,
akurat dan segera bisa dimanfaatkan.
9.
Persaingan dunia Usaha makin keras dengan
adanya pasar bebas dunia.
Contoh
:
Sebuah
Perusahaan rokok. Saat pertama didirikan manajer hanya mengelola semua sistem
perusahaan dengan cara manual. Namun setelah berkembang dan memerlukan
perluasan usaha maka yang dikelola manajer tidak hanya bagian produksi saja,
tetapi bagian: personalia,material, marketing, keuangan dll. Yang membutuhkan
penanganan yang maksimal dan itu tidak bisa dilakukan dengan hanya mengandalkan
satu orang tetapi karyawan yang banyak dari semua cabang yang ada di seluruh
dunia. Maka pentingnya sebuah pengelolaan informasi pada perusahaan rokok
tersebut mutlak diperlukan.
Menurut McLeod, 1995 (
seorang pakar management ) : Seorang manajer mengelola lima jenis
sumber daya utama yaitu :
1.
Manusia
2.
Material
3.
Mesin (fasilitas dan energi)
4.
Uang (capital)
5.
Informasi ( data )
Maka selain mengelola sumber daya fisik,
manajer juga mengelola sumber daya informasi.
Seorang manajer memastikan bahwa sumber daya
yang diperlukan terkumpul dan kemudian diproses menjadi informasi yang berguna.
Kemudian seorang manajer memastikan bahwa
orang yang berkompeten dalam organisasilah yang menerima informasi tersebut dan
memanfaatkannya.
Setelah informasi tersebut tidak lagi bermanfaat,
manajer membuang atau menyimpan (sebagai
arsip) informasi tersebut dan menggantinya dengan yang baru.
Sehingga seluruh aktivitas tersebut mulai dari :
Memperoleh informasi menggunakannya seefektif
mungkin dan membuangnya/menyimpan pada saat yang tepat disebut Å“ MANAJEMEN INFORMASIÅ“
Dampak Perubahan Dunia Global
Beberapa tahun yang lalu sedikit sekali
organisasi yang memiliki kepedulian terhadap informasi termasuk bagaimana
memperolehnya, mengelola dan mendistribusikan kedalam seluruh organisasi. Namun
karena adanya perubahan lingkungan bisnis, maka organisasi bisnis tidak bisa
mengabaikan sistem informasi, terdapat kekuatan yang menjadi pendorong
perubahan tersebut :
1. Perubahan ekonomi
secara Global ( the emergence
and strengthening of the global economy)
sehingga terjadi :
a. Manajemen dan
pengendalian pada berbagai tempat dibanyak negara.
b. Tingkat persaingan di pasar dunia
c. Unit-unit usaha yang berada di lintas
negara
d. Sistem pengiriman produk antar negara.
2. Perubahan ekonomi
industrial elemen penting yang sangat
berpengaruh terhadap perubahan ekonomi adalah :
a. Pengetahuan dan
informasi yang didasarkan atas nilai ekonomi.
b. Produktivitas
c. Produk dan jasa-jasa
baru
d. Kepemimpinan
e. Persaingan berdasarkan
waktu
f. Siklus hidup produk
yang lebih pendek
g. Basis pengetahuan
karyawan yang terbatas.
3. Perubahan
Lingkungan Bisnis juga berpengaruh pada cara mengorganisir dan mengelola Perusahaan,
sehingga dengan Teknologi informasi cara menciptakan nilai (hasil produksi barang dan jasa) juga
berubah.
Pada Perusahaan Tradisional
umumnya :
1. Hirarki (jabatan yang berurutan)
2. Sentralistis
3. Pengelolaan struktur
yang ditandai dengan prosedur operasi standart.
Perubahanya pada Perusahaan :
a. Struktur organisasi yang
mendatar
b. Desentralisasi
c. Fleksibilitas
d. Kebebasan lokasi
e. Biaya transaksi dan
koordinasi yang rendah
f. Pemberdayaan
g. Kerjasama
team.
SISTEM
INFORMASI
Sistem
Informasi adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan, dan yang
berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi
untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi.
Informasi adalah data yang telah diolah
menjadi suatu bentuk yang mempunyai arti dan bermanfaat bagi manusia.
Data
adalah aliran fakta-fakta mentah yang menunjukkan peristiwa yang terjadi dalam
organisasi dan lingkungan fisik sebelum diorganisir dan ditata menjadi bentuk
yang bisa difahami dan digunakan.
Terdapat tiga Aktivitas pada Sistem Infromasi :
1. Input
adalah sekumpulan data mentah dalam organisasi maupun di luar organisasi untuk
diproses dalam suatu sistem ekonomi.
2. Processing adalah konversi/pemindahan,
manipulasi dan analisis input mentah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi
manusia.
3. Output adalah distribusi informasi yang sudah
diproses ke anggota organisasi dimana output tersebut akan digunakan.
PERSPEKTIF BISNIS
DALAM SISTEM INFORMASI :
Sistem Informasi terdapat dalam ruang lingkup
:
1. ORGANISASI
Terdapat
tiga elemen kunci yaitu : Orang, Struktur dan prosedur,politik dan kultur.
a. Orang
Ø orang yang ahli pada bidangnya dipekerjakan
dan dilatih untuk berbagai fungsi : termasuk penjualan dan pemasaran,
manufaktur, keuangan, akuntansi, dan sumberdaya manusia.
b. Struktur
dan prosedur Ø Struktur mengacu
pada pembagian tugas menurut keahlian orang di setiap bagiannya. Suatu
organisasi mengkoordinasi kerja melalui hierarki yang tersruktur, formal, dan
prosedur operasional yang standart.
c. Politik
dan kultur Ø Tingkatan dan keahlian yang berbeda dalam organisasi menimbulkan
kepentingan dan sudut pandang yang berbeda pula. Hal ini seing menimbulkan
konflik. Konflik juga merupakan dasar bagi politik organisasi. Sistem informasi
muncul dengan berbagai perspektif, konflik, kompromi dan persetujuan yang
semuanya ini merupakan sifat-sifat dari organisasi.
2. MANAJEMEN :
manajemen menyelesaikan masalah-masalah bisnis dalam lingkungan
bisnis, mereka membuat strategi organisasi untuk merespon, dan mereka
mengalokasikan sumberdaya manusia dan keuangan untuk mencapai strategi dan
mengkoordinasikan pekerjaan. Mereka juga harus melatih kepemimpinan yang
bertanggung jawab.
3. TEKNOLOGI :
Teknologi informasi adalah satu alat bagi manajer untuk
menyesuaikan diri dengan lingkangan usahannya. Teknologi yang dimaksud misalnya
perangkat keras komputer yang digunakan untuk membantu aktivitas : input,
processing dan output dalam suatu sistem informasi.
SISTEM INFORMASI DALAM ORGANISASI
Keterangan
Gambar :
1. Sistem Informasi pada Tingkat Operasional
yakni sistem informasi yang memonitor aktivitas mendasar dan transaksi dari
organisasi. Misal Kegiatan penjualan,penerimaan kas penjualan. Tabungan, gaji
keputusan kredit, dan aliran bahan baku suatu pabrik.
2. Sistem Informasi pada Tingkat Pengetahuan
yakni sistem informasi yang mendukung pekerja pengetahuan dan data dalam suatu
organisasi. Tujuannya adalah membantu organisasi mengontrol aliran kertas
kerja.
3. Sistem Informasi pada Tingkat Manjemen
yakni sistem informasi yang mendukung monitoring, pengawasan, pembuatan
keputusan, dan aktivitas administratif manajer.
4. Sistem Informasi pada Tingkat Strategis
yakni sistem informasi yang mendukung kegiatan perencanaan jangka panjang dari
manajemen puncak. Perhatian utama dari sistem ini adalah menyesuaikan perubahan
pada lingkungan eksternal.
Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi :
1. Tahun 1980-an telah terjadi revolusi
pengolahan data, otomatisasi kantor, telekomunikasi, dan aplikasi lainnya dalam
teknologi informasi yang digunakan dan berpengaruh langsung pada kinerja
perusahaan besar maupun kecil.
2. Tahun 1990-an banyak organisasi yang
menerapkan teknologi informasi hampir pada setiap peningkatan kinerja
perusahaan dalam pengawasan manajerialnya. Contoh : Mesin scanning untuk harga
produk pada pasar swalayan/supermarket, ATM (outomatic teller machine/ anjung tunai mandiri)
sebuah mesin transaksi pengambilan uang tunai perbankan langsung secara
langsung.
3. Selanjutnya
pada tahun-tahun berikutnya perkembangan ide mendesain sebuah sistem informasi
kian meningkat pesat seperti pada stasiun radio, stasiun televisi dan surat
kabar. Juga pada media telekomunikasi hand phone dengan fasilitas yang kian
canggih dengan permance menarik dan kecil, tetapi bisa mengakses internet dan
hubungan telebanking sistem.
4. Kesempatan penerapan sistem informasi telah
membawa penggunaan teknologi yang lebih besar daripada sebelumnya. Karena
dihadapkan pada permintaan jasa yang berkembang, kebanyakan departemen sistem
informasi telah melakukan perubahan dramastis dengan dukungan teknologi.
Perubahan-perubahan tersebut diantaranya :
a. Penurunan
waktu pengembangan produk dan biaya pemanufacturan, tehnik yang biasa digunakan
MAP (manufacturing automatic protocol) dan CIM (Computer intgrated
manufacturing
b. Jasa
perbankan cross-selling
c. Perbaikan
sistem perdagangan eceran
d. Peningkatan
akses informasi pelanggan
e. Memungkinkan
pencatatan otomatis
f. Mengintegrasikan
semua fungsi nilai tambah
g. Kontribusi
terhadap persaingan secara keseluruhan.
2 KOMPONEN
DAN STRUKTUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
(Pertemuan ke-3)
Batch Procesing (Proses
Pengelompokan)
Pada tahap awal perkembangan komputer , semua
pemrosesan komputer berdasarkan batch-nya (Kelompoknya). Tehnisnya organisasi
mengumpulkan tumpukan
traksaksi lalu diolah pada suatu waktu, kemudian dicatat kedalam media computer
yang dapat dibaca, seperti pita magnetik. Selanjutnya secara fisik dibawa
kepusat Komputer dan seluruh persedian diperbaharui melalui pemrosesan dimana
tumpukan data harian ditambah master file persediaan komputer. Baru setelah itu
menghasilkan laporan.
* On – line
sistem
Dengan maksud menghindari kelambatan waktu dalam pemrosesan sistem
Batch, dengan sistem on-line setiap transaksi dimasukkan langsung ke Komputer
ketika terjadi transaksi.
Bidang Aplikasi
Pendukung Manajemen :
1. Transaction Procesing System►
Sistem pemrosesan transaction, sistem ini memprose ribuan transaksi yang
terjadi di organisasi setiap hari : penjualan, pembayaran, penerimaan,
mengiriman dan penerimaan barang, sewa beli dll
2. Decision Support System (DSS)►
adalah sistem yang berbasis komputer, biasanya bersifat interaktif, dirancang
untuk membantu manajer atau membuat keputusan yang lain. DSS memasukkan baik
data atau model untukmembantu pembuat keputusan dalam mengatasi masalah,
khususnya masalah yang tidak terstruktur.
3. Group Decision Support System (GSS) ►
sistem dirangcang untuk mendukung suatu kelompok tidak hanya individu sistem
ini disebut GSS (Group Decision Support System) atau Electronik Meeting System
(EMS) yang bertujuan untuk memberi keuntungan kekuatan bagi kelompok organisasi
dalam membuat keputusan yang lebih baik dibandingkan dengan keputusan yang
dibuat sendiri.
4. Geographic
Information System (GIS) ►
adalah suatu sistem berbasis komputer yang dirancang untuk mengumpulkan,
menyimpan, mengambil, memanipulasi dan menampilkan data tempat (spatial data).
GIS menghubungkan data ke peta yang ada dalam komputer sehingga karakteristik
tempat dari data bisa dihimpun dengan mudah. GIS seringkali berfungsi sebagai
DSS untuk menjalankan tugas penyeleksian tempat restauran fas food dan
penetapan rute pengiriman barang.
5. Exccutive
Information System (EIS) ►
Konsep kunci dari sistem ini adalah mampu mengirim informasi terbaru tentang
keadaan bisnis langsung pada eksekutif puncak. EIS didesain untuk digunakan
secara langsung oleh manajer puncak tanpa bantuan perantara. EIS menggunakan
tampilan grafik, komunikasi, dan metode penyimpanan data untuk memudahkan para
eksekutif dalam mengakses secara on-line informasi terbaru tentang keadaan
organisasi yang dipimpinnya.
Bidang Aplikasi Pendukung Fungsional :
1. Office Automation►
Otomasi kantor melibatkan seperangkatfungsi yang saling berhubungan dan dapat
diintegrasikan dalam sistem tunggal. Fungsi-fungsi yang biasa dipakai adalah
electronic mail, word processing, pengopian, penyimpanan dokumen, voice mail,
desktop publishing.
2. Factory Automation ►melibatkan
seperangkat mesin-mesing yang terkontrol secara numerik (numericsal controlled
machines) yang menggunakan program komputer untuk mengawasi jalannya
mesin-mesin canggih.
3. Computer
Integrated Manufacturing (CIM) ►
sistem yang menghubungkan MRP dan mesin yang dikontrol dengan angka (numerik)
memungkinkan tidak hanya membuat jadwa,tapi mengawasi berbagai mesin yang
sedang bekerja.
Bidang Aplikasi Berbasis Teknologi :
1. Aftificial Intelligence (AI) ► Ide AI sendiri
berdasarkan pemikiran bahwa bagaimana membuat komputer melakukan pekerjaan
lebih baik dari yang dilakukan manusia. Sistem AI ini meliputi bahasa Natural,
robot, sistem penglihatan dan pendengaran, sistem pakar, dan jaringan neural .
a.
Bahasa Natural : ditujukan untuk menghasilkan
sistem yang mampu menerjemahkan
instruksi manusia ke dalam suatu bahasa yang memungkinkan komputer memahami dan
melaksanakannya.
b.
sistem penglihatan dan pendengaran : melibatkan pembuatan mesin yang memiliki
kemampuan melihat atau bicara (atau keduanya) yang mempengaruhi prilaku dasar
mereka.
c.
Sistem pakar : (Expert Sistem) berkaitan dengan sistem
bangunan yang memasukkan pembuatan keputusan yang logis dari seorang ahli
manusia.
d.
Jaringan Neural : yakni sistem terbaru yang mempelajari bagimana
sistem nervous bekerja.
2. Virtual Reality ►
sistem yang mengacu pada penggunaan sistem berbasis komputer yang menciptakan
suatu lingkungan yang tampak nyata terhadap satu atau lebih sensor dari
pengguna.
3. Bidang
Aplikasi Berbasis Rancang Bangun ►
a. Distibuted System ð adalah sistem dimana
komputer dari beberapa ukuran diletakkan
diberbagai tempatsuatu organisasi menjalankan aktivitas bisnisnya (kantor
pusat,pabrik,toko,gudang,bangunan kantor) dan komputer tersebut dengan jalur
telekomunikasi agar mampu menyokong proses bisnis.
b. Keuntunngan
:
1. Pelayanan
dan respon yang meningkat terhadap pengguna lokal
2. Perilaku
yang membaik karena melibatkan orang dalam (lokal)
3. Kemampuan
untuk mengadaptasi struktur organisasi
4. Kemampuan mengelola yang meningkat karena
bagian-bagian sistemnya lebih kecil.
5. Biaya
penghitungan yang berkurang.
c. Kelemahan:
1. Sangat
tergantung pada jalur telkomunikasi
2. Menggunakan teknologi yang relatif baru dan
kurang dipahami dengan baik.
3. Resiko pengamanan yang lebih besar karena
mudah untuk diakses oleh orang lain
4. Tempat-tempat
di dalam yang mungkin berbeda standarnya.
5. Membutuhkan
koordinasi yang lebih besar.
6. Biaya
komunikasi yang meningkat.
d. Client
Server system adalah sistempemrosesan yang didistribusikan antara komputer
server pusat, seperti minicomputer atau workstation, dengan jumlah komputer
klien, yang biasanya dalam bentuk microkomputer destop.
3 Sistem Informasi Dan Organisasi
-
Pertemuan 4 & 5-
1. PENGERTIAN ORGANISASI
“ Organisasi yaitu kumpulan orang – orang yang
bekerja sama untuk mencapai tujuan yang dilakukan berdasar atas suatu aturan
tertentu dan penjabaran fungsi pekerjaan secara formal serta memiliki struktur
formal, stabil yang membutuhkan sumberdaya dari lingkungan dan memprosesnya
untuk menghasilkan output/keluaran yang maksimal “.
2.
Tujuan
a. Secara
umum : Agar proses pekerjaan tercapai
dengan cara diatur, disusun sehingga seluruh pekerjaan dapat diselesaikan
secara efektif dan efisien.
b. Secara
khusus
1. Bidang agama> meningkatkan pendidikan
moral dan iman.
2. Bidang sosial>kemanusiaan
3. Bidang ekonomi > mencari laba
4. Bidang politik> mencari kekuasaan
3. Manfaat
Agar
pelaksanaan tugas dilakukan lebih baik terkoordinir dan tujuan serta jalannya
pekerjaan tercapai secara efektif dan efisien.
4. Asas / prinsip organisasi
a. Asas
/ prinsip perumusan dan penentuan tujuan
b. Asas / prinsip pembagian kerja
c. Asas / prinsip pendelegasian wewenang
d. Asas / prinsip organisasi
e. Asas / prinsip efisiensi sederhana
f. Asas / prinsip pengawasan umum
5. Struktur Organisasi
a.
Struktur Organisasi Garis : Digunakan pada perusahaan / lembaga yang
sederhana / kecil
b.
Struktur Organisasi Fungsional : Susunan organisasi yang memberikan gambaran
pembagian tugas dan wewenang menurut fungsi pekerjaan
c.
Organisasi membutuhkan sistem informasi, agar
tujuan dan kepentingan organisasi dapat tercapai.
d.
Sebuah Sistem Informasi agar berhasil dengan
baik, maka kita harus mengenali organisasi dan berupaya mencari bentuk sistem
informasi yang paling sesuai.
Mengapa
Perilaku Organisasi Penting Untuk Dipelajari ?
Organisasi seperti halnya manusia dapat
diidentifikasi dari perilakunya. Perilaku Tersebut dapat positif ataupun
negatif. Banyak definisi tentang perilaku organisasi. Menurut Gibson (1996)
perilaku Organisasi adalah sebagai penelaahan perilaku, sikap, dan prestasi
manusia di dalam suatu kerangka organisasi, penggunaan teori, metode dan
prinsip-prinsip dari berbagai disiplin ilmu seperti : psikologi, sosiologi dan
antropologi budaya untuk mempelajari persepsi nilai-nilai, kapasitas belajar
dan tindakan-tindakan individu ketika bekerja didalam kelompok dan didalam
organisasi secara keseluruhan, penganalisisan dampak lingkungan luar atas
organisasi dan sumber daya manusia, misi, tujuan, dan strateginya. Perilaku
Organisasi adalah juga merupakan :
1.
Cara berfikir, perilaku yang berada pada diri
individu, kelompok dan tingkat organisasi.
2.
Perilaku adalah multidisiplin, yang
menggunakan prinsip, model, teori, dan metode-metode disiplin lain. Perilaku
organisasi adalah bidang yang terus tumbuh dan berkembang dalam kedudukan dan
pengaruhnya.
3.
Adanya Orientasi Humanistik (humanistik
Orientation)yang jelas dalam prilaku organisasi.ð Manusia dan prilaku mereka,
persepsi, kapasitas pembelajaran, perasaan dan sasaran merupakan hal penting
bagi perusahaan/organisasi.
4.
Perilaku Organisasi berorientasi pada Kinerja,
menyangkut sebab kinerja rendah atau tinggi dan bagamana cara meningkatkan
kinerja.
5.
Lingkungan eksternal memberikan dampak
signifikan terhadap prilaku organisasi.
6.
Karena bidang prilaku organisasi sangat
tergantung dari disiplin yang dikenal, maka metode ilmiah menjadi penting dalam
mempelajari variabel dan keterkaitan.
Organisasi Merupakan Sistem sosial:
Hubungan
antar individu dan kelompokdalam suatu organisasi menciptakan harapan bagi
prilaku individu. Harapan ini diwujudnya dalam peran-peran tertentu yang harus
dihasilkan. Orang harus memainkan peran seorang pemimpin, Sementara yang
lainnya sebagai yang dipimpin. Manager menengah, karena mempunyai atasan dan
bawahan, harus memainkan dua peran diatas. Organisasi memiliki kewenangan,
status dan kekuasaan dan manusia dalam organisasi mempunyai beragam kebutuhan
dari masing-masing sistem. Kelompok didalam organisasi juga mempunyai pengaruh
yang kuat atas prilaku individu dan kinerja organisasi.
Struktur
dan Desain Organisasi
Untuk bekerja secara efektif, manajer harus secara jelas memahami
struktur organisasi. Struktur organisasi adalah pola formal aktivitas dan
hubungan antara berbagai subunit organisasi. Didalamnya terkait dengan :
1. Desain
Pekerjaan : Desain
Pekerjaan dihubungkan pada proses dimana manajer menspesifikasikan isi, metode dan hubungan
pekerjaan untuk memenuhi kepentingan organisasi dan individu, dan harus bisa
menjelaskan isi dan tugas serta posisi pimpinan unit dan hubungan posisi
masing-masing anggota team.
2. Desain
Organisasi : Berkaitan
dengan struktur organisasi secara keseluruhan dan berencana mengubah filosofi
dan orientasi team. Usaha ini akan memberikan suatu struktur baru dari tugas,
wewenang, dan hubungan antar personel yang dipercayainya akan menghubungkan
perilaku individu dan kelompok dalam meningkatkan kinerja mutu.
3. Proses
Organisasi : memberikan kehidupan terhadap struktur
organisasi. Jika proses ini tidak berfungsi dengan baik, masalah yang tidak
diinginkan akan berkembang.
4. Komunikasi
: kelangsungan organisasi tergantung dari kemampuan manajemen
menerima, meneruskan dan bertindak atas informasi. Proses komunikasi
menggabungkan organisasi dengan lingkungan, demikian juga sebaliknya. Informasi
mengalir dan dari organisasi serta di dalam organisasi. Informasi akan
menyatukan aktivitas dalam organisasi.
5. Pengambilan
Keputusan : Mutu pengambilan keputusan di suatu organisasi
tergantung atas pemilihan sasaran yang tepat dan mengidentifikasi cara untuk
mencapainya. Dengan integrasi yang baik antara faktor prilaku dan struktur,
manajemen dapat meningkatkan kemungkinan tercapainya keputusan yang bermutu
tinggi. Organisasi akan sangat tergantung pada keputusan individu maupun
keputusan kelompok. manajemen yang efektif membutuhkan pengetahuaan dan kedua
tipe keputusan tersebut.
6. Karakteristik Struktur Organisasi tersebut
adalah :
a. Pembagian
tugas yang jelas
b. Hirarki
c. Aturan
dan prosedur yang jelas
d. Pertimbangan
yang tidak terpisah-pisah (Impartial judgements)
e. Kualifikasi
posisi tehnis
f.
Efisiensi organisasi yang maksimum
7. Organisasi mempengaruhi sistem informasi :
a. Karena organisasi akan berpengaruh terhadap sistem
informasi melalui keputusan-keputusan yang dibuat oleh manajer dan karyawan.
Manajer membuat keputusan tentang desain sistem. Mereka juga menggunakan
teknologi informasi.
b. Sistem informasi mampu mengubah cara hidup suatu organisasi.
Beberapa sistem informasi mengubah keseimbangan hak, priviliges, kewajiban,
pertanggungjawaban dan perasaan yang telah terbangun sekian lama pada suatu
organisasi.
8. Teknologi
Komputer memiliki kemiripan dengan tekhnologi yang lain termasuk didalamnya
salah satunya,
9. Teknologi
Otomotif : Masyarakat membutuhkan jalan bebas
hambatan, mechanic (ahli mesin), pompa bensin, desainer mesin, polisi dan
produsen spare part.
10. Membangun
sebuah sistem informasi dalam
organisasi : Manajer mempunyai alasan yang rasional baik
menyangkut umum ataupun khusus. Alasan yang paling pokok bagi manajer untuk
memilih menggunakan sistem adalah untuk mencapai alasan-alasan ekonomi,
menyediakan pelayanan yang baik. Dampak komputerisasi terhadap organisasi
tergantung dari bagian dan bagaimana manajer membuat keputusan.
11. SISTEM INFORMASI MEMPENGARUHI ORGANISASI
a. Pada
Teori Ekonomi dan Teori Ekonomi Mikro, dimana membicarakan keterlibatan
sejumlah besar perusahaan di suatu negara dan negara lain dalam skala bahasan
ekonomi mikro dan makro dengan segala aspek perdagangan dalam lingkup negara
dan international. Maka dengan demikian dalm teori ekonomi mikro teknologi
informasi semestinya menghasilkan keikutsertaan sejumlah manajer menengah dan
pekerja khusus yang lebih sedikit yaitu pada saat teknologi informasi
menggantikan tenaga kerja manusia.
b. Teori Biaya Transaksi : teknologi informasi
dapat membantu perusahaan dalam menurunkan biaya transaksi, dan membuatnya
lebih bernilai bagi perusahaan untuk melakukan kontrak dengan pemasok luar
daripada menggunakan sumber-sumber penawaran dari luar.
c. Teori
Agensi : teknologi informasi memungkinkan bagi organisasi untuk mengurangi
keseluruhan biaya manajemen dan memungkinkan untuk meningkatkan revenues,
sementara manajemen menengah dan pekerjaan-pekerjaan klerikal dapat dikurangi.
d. Teori Prilaku : Karena teknologi informasi
digunakan untuk mempromosikan nilai-nilai dan keinginan organisasi. Pengaruh
teknologi informasi adalah sebuah refleksi dari apa yang diorencanakan atau
diinginkan organisasi dan perancang sistem. Dalam model prilaku perusahaan,
pengaruh sistem informasi tidaklah sesederhana dan langsung seperti model
ekonomi.
e. Teori keputusan dan
pengawasan : Fungsi organisasi adalah membuat keputusan dibawah kondisi yang
tidak pasti dan beresiko serta tetap berada dibawah batasan rasionalitas.
Maka
seorang manajer senior memungkinkan dapat menggunakan teknologi infromasiuntuk
berhubungan langsung dengan unit operasi tingkat bawah melalui jaringan
telekomunikasi maupun komputer LAN dan meniadakan manajer perantara tingkat
menengah. Secara alternative tekonologi informasi dapat mendistribusikan
informasi kepada pekerja level bawah, yang selanjutnya dapat membuat
keputusan-keputusannya berdasarkan pengetahuan dan informasi yang dimiliki
tanpa intervensi manajemen.
f. Teori
Sosiologi : Oligarchi dan Rutin
Teori
sosiologi memfokuskan pada pertumbuhan hirarki, sruktur birokrasi dan prosedur
operasi standart sebagai alat utama bagi organisasi dalam rangka menghadapi
lingkungan yang tidak stabil.
√ Dewasa ini beberapa organisasi teleh merubah
dan mendistribusikan otoritasnya dari kantor pusat, mengurangi staff, dan
menempatkan lebih banyak kekuasaan pada para manajer divisi dan manajer
perusahaan pada tingkat lokal.Namun organisasi yang lain secara sadar mencari
dan mengumpulkan informasi dari unit-unit operasi dalam jumlah besar. Manajer
membuat keputusan berdasarkan interes yang dimiliki.
g. Teori
Post-industrial : bentuk dan struktur yang bermuatan Pengetahuan.
Dalam
masyarakat paska industri, yaitu ekonomi paska industri tahun 1960-an. Sektor
pelayanan mendominasi aktivitas perekonomian. Sektor pelayanan itu sendiri
sangat mengutamakan knowledge worker(ilmuan, ahli tehnik, dan bahkan manajer)
dan data worker seperti sekretaris, akuntan atau sales people. Dalam masyarakat
paska ekonomi industri global, industri manufaktur dipindahkan kenegara-negara
berupah rendah dan high skill, sementara pekerjaan berbasis pengetahuan
(knowledge based) tumbuh dengan cepat di negara-negara maju dengan upah yang
tinggi.
h. Teori
Budaya : Teknologi Informasi dan Asumsi Dasar.
Teknologi
informasi dapat mengancam atau mendukung budaya sebuah organisasi.
Berkembangnya teknologi komputer mikro mengancam manufaktur komputer mainframe
dan para pelanggannya. Sebaliknya, Teknologi informasi dapat mendukung budaya
dalam organisasi, sebagaimana yang terjadi dalam industri asuransi yang
menggunakan teknologi komputer untuk menekan cost. Khususnya dalam memproses
klaim.
i.
Teori Politik : Teknologi Informasi sebagi
sumber daya Politik
Organisasi
dibagi ke dalam sub-sub kelompok fungsional sepertipemasaran, akuntasi, dan
produksi. Kelompok-kelompok inimempunyai nilai (value) yang berbeda dan mereka
bersaing untuk mendapatkan resources, membuat kompetisi dan konflik. Teori
politik menggambarkan sistem informasi sebagai outcome dari persaingan politik
antar sub-sub kelompok untuk mempengaruhi kebijakan, prosedur, dan resources
organisasi.
Faktor – Faktor yang perlu dipertimbangkan pada rencana-rencana
sistem, Yaitu :
1. Lingkungan
dimana organisasi harus melakukan fungsi
2. Struktur
organisasi, Hirarki, spesialisasi, standart prosedur operasi
3. Budaya
dan politik organisasi
4. Tipe
organisasi
5. Kemampuan
mendukung dan memahami top manajemen
6. Level
organisasi dimana sistem diadakan
7. Kelompok
kepentingan utama yang dipengaruhi sistem
8. Jenis
tugas dan keputusan dalam mana sistem informasi didesain
9. Sentimen dan sikap karyawan dalam
organisasi yang akan menggunakan sistem informasi
10. Riwayat
organisasi: investasi dalam bidang teknologi informasi yang telah dilakukan
skill yang dimiliki, program-program penting, dan sumber daya manusia.
Konsep Dasar Sistem
Terdapat 2 kelompok pendekatan yang digunakan dalam mendefinisikan
sistem, yaitu :
1.
Lebih menekankan pada prosedur yang digunakan dalam sistem dan mendefinisikan
sistem sebagai jaringan prosedur, metode, dan cara kerja yang saling
berinteraksi dan dilakukan untuk pencapaian suatu tujuan tertentu.
2.
Lebih menekankan pada elemen atau komponen penyusun sistem, mendefinisikan
sebagai kumpulan elemen baik abstrak maupun fisik yang saling berinteraksi
untuk mencapai tujuan tertentu.
Kedua
definisi di atas sama benarnya dan tidak saling bertentangan. Yang berbeda
hanyalah cara pendekatan yang dilakukan pada sistem. Karena pada hakekatnya
setiap komponen sistem, untuk dapat saling berinteraksi dan untuk dapat
mencapai tujuan tertentu harus melakukan sejumlah prosedur, metode, dan cara
kerja yang juga saling berinteraksi. Beberapa karakteristik sistem informasi
adalah sasaran, sumber daya, jaringan komunikasi, konversi data, masukan data, keluaran
informasi, dan pengguna-pengguna informasi.
2.1.1
Sasaran
Setiap
sistem berupaya mencapai satu atau lebih sasaran : artinya, sasaran merupakan
kekuatan pemotivasi yang mengarahkan suatu system.
2.1.2
Masukan – Proses – Keluaran
Masukan
terdiri dari semua arus berwujud (tangible) yang masuk ke dalam sistem di
samping juga dampak tak berwujud (intangible) terhadap sistem. Keluaran terdiri
dari semua arus keluar atau hasil. Dan proses terdiri dari metode yang
digunakan untuk mengubah masukan menjadi keluaran.
Sasaran sistem mempengaruhi dan sering mengendalikan konten
masukan menjadi keluaran.
2.1.3
Lingkungan
Setiap
sistem (barangkali kecuali sistem jagad raya) secara fisik terbatas. Alam yang
terletak di luar suatu sistem dinamai lingkungan sistem. Suatu batas sistem
memisahkan sistem itu dengan lingkungannya. Walaupun batas-batas sistem
tertentu tidak kelihatan dan mungkin sukar ditetapkan secara pasti, setiap
sistem pasti dibatasi oleh batas-batas tertentu.
2.1.4
Saling Kebergantungan
Setiap
sistem mempunyai saling kebergantungan. Selain memiliki subsistem-subsistem
yang erat berkaitan, suatu sistem pada dasarnya merupakan bagian integral dari
sistem lain yang lebih besar. Hubungan antara subsistem dengan sistem dan
dengan supersistem dinamai hirarki sistem.
2.1.5
Jaringan Kerja Sistem
Jaringan
kerja sistem menggambarkan macam saling kebergantungan yang lain. Jaringan
kerja (network) terbentuk bilamana sebuah sistem digabungkan dengan sistem lain
yang tingkat hirarkinya sama. Sistem-sistem yang membentuk jaringan kerja
berinteraksi satu sama lain melalui penghubung (kopling/coupling) atau batas
bersama (shared boundaries) yang dinamakan antarmuka (interfaces). Antarmuka
ini memungkinkan sumber daya mengalir di antara sistem-sistem yang berinteraksi.
Subsistem-subsistem
yang saling bergantung dalam suatu sistem tunggal juga membentuk jaringan
kerja, karena mereka saling berhubungan. Sumber daya mengalir di antara
subsistem-subsistem, dengan keluaran dari satu subsistem menjadi masukan bagi
subsistem lain yang berantarmuka.
Konsep
saling kebergantungan sistem ini berguna dalam studi sistem informasi. Konsep
ini mengingatkan analis bahwa sebuah sistem atau subsistem tidak boleh dilihat
secara terpisah dari sistem atau subsistem lain yang terkait dengannya. Konsep
ini juga mengatakan bahwa analis dapat berpindah ke tingkat sistem yang lebih
rendah hirarkinya guna menyempitkan cakupan analisis.
2.1.6
Kendala
Setiap
sistem menghadapi kendala, batasan-batasan intern atau ekstern yang menentukan
konfigurasi atau kemampuan sistem. Batas / boundary sistem, misalnya, merupakan
kendala fisik yang menentukan ukuran dan bentuk sistem. Dalam beberapa keadaan
kendala dapat dihilangkan atau dikurangi. Cara yang biasa digunakan untuk
engurangi kendala yang mempengaruhi operasi dikenal dengan dekopling
(decoupling).
2.1.7
Pengendalian Sebagai Konsep Inti Sistem
Pengendalian
dapat dianggap sebagai konsepsi inti sistem, karena faktor inilah yang menjiwai
ide pokok dari pengembangan sebuah sistem dan sekaligus juga merupakan
manifestasi nyata dari tiap sistem. Sistem-sistem dibentuk secara langsung atau
tidak, untuk melakukan pengendalian, misal :
· Pemerintah dibentuk untuk menentukan apa yang
boleh dilakukan dalam masing-masing yuridiksinya.
· Sistem kardiovaskuler bertanggung jawab untuk
mengontrol aliran darah dan pendistribusian oksigen dalam tubuh.
Pengendalian
bisa berarti menciptakan atau memelihari nilai atau karakteristik suatu
variabel agar selalu berada dalam batas yang telah ditentukan. Melakukan
pengendalian berarti menyebabkan segala sesuatu berjalan sesuai keinginan atau
rencana sehingga suatu tujuan akhir bisa tercapai. Setiap sistem harus mengatur
subsistem-subsistemnya agar dapat mencapai sasaran. Pengendalian adalah proses
regulasi (pengaturan) yang dilakukan sistem untuk mengoreksi setiap
penyimpangan dari rangkaian langkah menuju sasaran yang diinginkan.Pengendalian
anggaran, pengendalian mutu, pengendalian kredit, dan pengendalian sediaan,
merupakan proses-proses pengendalian yang biasa dilakukan perusahaan.
Pengendalian
yang efektif tergantung pada umpan balik. Melalui umpan balik, keluaran sistem
dukur terhadap standar untuk menentukan penyimpangan, yang kemudian dikoreksi
dengan mengubah masukan atau proses. Pengendalian yang efektif dalam konteks
suatu sistem juga ditegaskan dengan kaidah keragaman keperalihan (law of
requisite Variety). Menurut kaidah ini, sistem yang baik harus memiliki satu
atau lebih mekanisme atau variasi pengendalian untuk menanggulangi setiap
kemungkinan keadaan lepas kendali.
2.2 Konsep
Dasar Informasi
Informasi
dibutuhkan oleh manajemen untuk menghindari proses enthropi. Proses enthropi
adalah proses berakhirnya keberadaan suatu sistem manajemen yang didahului
kondisi tanpa pola dan tidak menentu. Informasi adalah hasil pengolahan data
yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Data sebagai bahan
baku informasi adalah gambaran kejadian yang berwujud karakter, angka, atau
simbol tertentu yang memiliki arti.
2.2.1 Siklus Informasi
Data
merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat berbicara banyak, sehingga
perlu diolah lebih lanjut. Data yang diolah melalui suatu model menjadi
informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu
keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan tindakan lain yang
akan membuat sejumlah data kembali. Data yang ditangkap dianggap sebagai input,
diproses kembali melalui model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Menurut
John Burch dan Gary Grudnitski, (“Information Systems Theory and Practice”,
John Wiley and Sons, New York 1986) siklus ini disebut dengan Siklus Informasi
(Information Cycle) atau Siklus Pengolahan Data ( Data Processing Cycle).
2.2.2
Kualitas Informasi
Agar
informasi dapat mempunyai manfaat dalam proses pengambilan keputusan, informasi
harus mempunyai kualitas dan nilai. Kriteria kualitas informasi adalah :
§
Akurat : yang berarti informasi harus tidak bias atau menyesatkan dan bebas
dari kesalahan.
§ Tepat
waktu : yang berarti informasi yang sampai kepada penerima tidak boleh
terlambat. Mahalnya nilai informasi saat ini adalah karena harus cepatnya
informasi tersebut didapatkan, sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk
mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan.
§
Relevan : yang berarti informasi harus mempunyai manfaat bagi pihak yang
menerimanya.
2.2.3
Konsep Umpan Balik Informasi
Konsep
umpan balik informasi menjelaskan perihal pencarian sasaran dan saling
mempengaruhi antar bagian sistem yang mengkoreksi dengan sendirinya. Pada
dasarnya konsep umpan balik ini berkaitan dengan cara informasi digunakan untuk
maksud pengendalian. Pengendalian sebagai konsepsi inti sistem sangat
membutuhkan umpan balik informasi. Informasi tentang mekanisme sistem atau
input sistem jika perlu, untuk menjaga agar sistem bekerja sesuai dengan
rencana pencapaian sistem.
2.2.4
Pendekatan Sistem Dalam Pertukaran Informasi
Pendekatan
sistem adalah suatu gagasan yang bersumber pada paham sinergistik yang
menyatakan bahwa total keluaran suatu organisasi dapat ditingkatkan jika
bagian-bagian komponennya dapat diintegrasikan. Penerapan konsep umpan balik
informasi, yang juga merupakan pengertian dasar pendekatan sistem, selaras
dengan paham sinergistik.
Pada
masa lalu, efektivitas organisasi bisnis berada di bawah titip optimum kaarena
terhambatnya komunikasi, yang dapat disebabkan oleh birokrasi atau ketiadaan
teknologi. Dewasa ini ketika kemajuan teknologi yang semakin pesat menyebabkan
umur hidup relatif bertambah pendek, organisasi bisnis mulai membutuhkan suatu
sistem yang bisa mengintegrasikan bagian atau sub sistem yang ada, melalui
pertukaran informasi agar tetap hidup.
Pendekatan
sistem diperlukan untuk mengubah mekanisme pertukaran informasi antara setiap
bagian sistem yang terhubungkan melalui jalur kewenangan klasik, agar menjadi
hubungan informasi antar setiap bagian sistem secara terintegrasi.
2.3 Konsep
Dasar Sistem Informasi
Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal
yang sangat penting bagi manajemen dalam pengambilan keputusan. Informasi
diperoleh dari sistem informasi (information systems) atau disebut juga
processing systems atau information processing systems atau
information-generating systems. Menurut Robert K. Leitch dan K. Roscoe Davis,
(“Accounting Information Systems”, Prentice-Hall, New Jersey, 1983) hal 6
Sistem Informasi adalah :
Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan
Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan
Komponen Sistem Informasi
John Burch dan Gary Grudnitski, (“Information
Systems Theory and Practice”, John Wiley and Sons, New York, 1986) mengemukakan
bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya sebagai
blok bangunan (block building). Block
building ini kemudian dibagi menjadi :
1. Blok
masukan (input block)
2. Blok
model (model block)
3. Blok
keluaran (output block)
4. Blok
teknologi (technology block)
5. Blok
basis data (data base block)
6. Blok
kendali (controls block)
2.4 Konsep
Dasar Sistem Informasi Manajemen
Dalam organisasi bisnis, harus ada hubungan
timbal balik dan keterkaitan yang erat antara setiap fungsi manajemen dengan
setiap teknik manejemen agar kondisi sinergi bisa tercapai. Fungsi manajemen
menjelaskan apa yang dilakukan dan bagaimana mengendalikan sumber daya agar
tujuan bisa dicapai dari dalam melakukan hal ini bersandar pada pengetahuan
teknik manajemen. Untuk mewujudkan keterkaitan antara setiap fungsi manajemen
dengan setiap teknik manajemen, dibutuhkan sistem informasi manajemen yang akan
melingkupi seluruh fungsi dan teknik manajemen. Sistem Informasi Manajemen ini
bertugas mengumpulkan, menyimpan dan mengolah data untuk akhirnya menyajikan
informasi kepada semua tingkatan manajemen berkaitan dengan fungsi manajemen
dalam pengelolaan sumber daya. Sistem informasi manajemen bertujuan menunjang
proses pengambilan keputusan dalam melaksanakan fungsi manajemen pada berbagai
tingkatan manajemen, dengan mewujudkan hubungan timbal balik dan keterkaitan
informasi antar bagian organisasi sehingga sinergi organisasi dapat tercapai.
Gregory M. Scott, (“Prcinciples of Management
Information Systems”, McGraw-Hill, New York, 1986) mengemukakan pengertian
Sistem Informasi Manajemen adalah sebagai berikut : Sistem Informasi
Manajemen adalah kumpulan dari interaksi-interaksi sistem-sistem informasi yang
menyediakan infromasi baik untuk kebutuhan manajerial maupun kebutuhan operasi. Sedangkan Barry E. Cushing, (“Accounting Information
Systems and Bussiness Organizations”, Addison Wesley Publishing Company, Philippines,
1974) mengemukakan pengertian Sistem
Informasi Manajemen adalah sebagai berikut :
Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan dari manusia dan
sumber-sumber daya modal di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab
mengumpulkan dan mengolah data untuk menghasilkan informasi yang berguna untuk
semua tingkatan manajemen dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian.
Menurut Frederick
H. Wu, (“Accounting Information Systems Theory and Practice”, (International
Student Edition: Tokyo: McGraw-Hill Japan, 1984), pengertian Sistem
Informasi Manajemen adalah : Kumpulan
dari sistem-sistem yang menyediakan informasi untuk mendukung manajemen. Menurut Gordon B. Davis, (“Management Information
Systems: Conceptual Foundations, Structures and Development”, International
Student Edition, McGraw-Hill, Kogakusha, 1974) : Sistem Informasi Manajemen
adalah : Sistem manusia/mesin yang menyediakan informasi untuk mendukung
operasi, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi.
--Thanks--
No comments:
Post a Comment